Google telah merilis label Fact Check pada layanan berita miliknya, News. Label ini berfungsi menandai suatu artikel berita sebagai fakta yang sudah diklarifikasi, sehingga bisa dibedakan dengan artikel berita bohong atau hoax.
Label Fact Check tersebut muncul dalam artikel tertentu yang dimuat dalam Google News, baik melalui peramban desktop atau aplikasi iOS dan Android. Sementara ini label berita fakta versi google tersebut hanya bisa dilihat pengguna dari Amerika Serikat dan Inggris.
“Kami merasa antusias dengan perkembangan komunitas Fact Check dan berusaha mendukung upaya untuk membedakan berita fakta dari fiksi, pengetahuan dari tipuan,” terang Head of News Google, Richard Gingras.
Google menggunakan struktur data ClaimReview dari Schema.org untuk menunjukkan fakta yang menjadi latar belakang sebuah artikel berita. Perusahanaan pun merinci beberapa kriteria mengenai situs yang layak dilabeli Fact Check, sehingga pengguna yang mendapati kekeliruan bisa memprotesnya.
Kriteria berita fakta versi google tersebut antara lain adalah:
1. Klaim dan fakta sebuah berita mesti bisa diidentifikasi dengan mudah di dalam badan artikel. Pembaca mesti bisa memahami fakta yang telah dipastikan kebenarannya, serta kesimpulan yang dicapai dalam artikel berita tersebut.
2. Analisis mesti transparan menyebutkan sumber dan metode yang dipakai dalam sebuah artikel berita dan juga menyertakan kutipan dan referensi terhadap sumber utama dari berita tersebut.
3. Organisasi penerbit artikel berita tidak terkait dengan partai politik tertentu, transparan soal sumber pendanaan, serta hal lain yang terafiliasi dengannya. Organisasi media mesti memeriksa dan membuktikan banyak klaim dalam topik pemberitaan mereka, bukan sekadar menarget satu orang atau entitas.
4. Artikel berita mesti mengindikasikan bahwa klaim di dalamnya terus ditinjau, menyatakan kesimpulan yang diperoleh.
Perlu dicatat, label Fact Check ini tetap tidak bisa mencegah munculnya berita hoax dalam Google News. Tapi dengan keberadaan label ini dan penggunaannya dianggap bisa mempersulit menyebarnya artikel berita hoax di hasil pencarian artikel berita milik google tersebut.
Credit Image : www.blogpengembangandiri.com |
Label Fact Check tersebut muncul dalam artikel tertentu yang dimuat dalam Google News, baik melalui peramban desktop atau aplikasi iOS dan Android. Sementara ini label berita fakta versi google tersebut hanya bisa dilihat pengguna dari Amerika Serikat dan Inggris.
“Kami merasa antusias dengan perkembangan komunitas Fact Check dan berusaha mendukung upaya untuk membedakan berita fakta dari fiksi, pengetahuan dari tipuan,” terang Head of News Google, Richard Gingras.
Google menggunakan struktur data ClaimReview dari Schema.org untuk menunjukkan fakta yang menjadi latar belakang sebuah artikel berita. Perusahanaan pun merinci beberapa kriteria mengenai situs yang layak dilabeli Fact Check, sehingga pengguna yang mendapati kekeliruan bisa memprotesnya.
Kriteria berita fakta versi google tersebut antara lain adalah:
1. Klaim dan fakta sebuah berita mesti bisa diidentifikasi dengan mudah di dalam badan artikel. Pembaca mesti bisa memahami fakta yang telah dipastikan kebenarannya, serta kesimpulan yang dicapai dalam artikel berita tersebut.
2. Analisis mesti transparan menyebutkan sumber dan metode yang dipakai dalam sebuah artikel berita dan juga menyertakan kutipan dan referensi terhadap sumber utama dari berita tersebut.
3. Organisasi penerbit artikel berita tidak terkait dengan partai politik tertentu, transparan soal sumber pendanaan, serta hal lain yang terafiliasi dengannya. Organisasi media mesti memeriksa dan membuktikan banyak klaim dalam topik pemberitaan mereka, bukan sekadar menarget satu orang atau entitas.
4. Artikel berita mesti mengindikasikan bahwa klaim di dalamnya terus ditinjau, menyatakan kesimpulan yang diperoleh.
Perlu dicatat, label Fact Check ini tetap tidak bisa mencegah munculnya berita hoax dalam Google News. Tapi dengan keberadaan label ini dan penggunaannya dianggap bisa mempersulit menyebarnya artikel berita hoax di hasil pencarian artikel berita milik google tersebut.